Hindari
potensi dampak krisis, BI fokus perkuat kebijakan UMKM
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) akan memperkuat kebijakan terkait
inklusi sistem keuangan dan sektor UMKM. Kedua kebijakan ini bertujuan
mendorong peran bank sebagai perantara bagi pemilik modal dan nasabah serta
efisiensi perbankan.
Ini berkontribusi pada penguatan stabilitas sistem
keuangan dan mendukung kebijakan di bidang sistem pembayaran. Selain itu,
kondisi perekonomian dunia sejauh ini belum juga pulih. Dampak gejolak ekonomi
dunia ini berpotensi merembet ke Tanah Air.
"Kebijakan keuangan inklusif difokuskan pada
lima strategi utama," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, saat acara
'Sambutan GBI dan Bankers Dinner tahun 2013' di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (14/11).
Kelima strategi itu adalah pertama, penguatan
edukasi keuangan sebagai upaya mengubah perilaku pengelolaan keuangan terutama
yang berpenghasilan rendah. Kedua, peningkatan akses keuangan yang didukung
penguatan infrastruktur sistem pembayaran, pemanfaatan teknologi informasi
serta jaringan unit ekonomi lokal.
Ketiga, perlindungan konsumen untuk memastikan terjaganya hak-hak masyarakat ketika
memanfaatkan akses keuangan dan sistem pembayaran. Keempat, pengurangan
informasi asimetris melalui penyediaan data profil
keuangan masyarakat yang belum tersentuh perbankan dan data informasi
komoditas.
Terakhir, pengaturan yang diterbitkan dalam
kerangka stabilitas sistem keuangan maupun rekomendasi kebijakan kepada
otoritas terkait. "Kebijakan UMKM pada prinsipnya menggunakan strategi
yang sama dengan keuangan inklusif dan dilengkapi peningkatan kapasitas UMKM," jelas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar