Sabtu, 28 Desember 2013

Tulisan 19



Hindari potensi dampak krisis, BI fokus perkuat kebijakan UMKM

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) akan memperkuat kebijakan terkait inklusi sistem keuangan dan sektor UMKM. Kedua kebijakan ini bertujuan mendorong peran bank sebagai perantara bagi pemilik modal dan nasabah serta efisiensi perbankan.
Ini berkontribusi pada penguatan stabilitas sistem keuangan dan mendukung kebijakan di bidang sistem pembayaran. Selain itu, kondisi perekonomian dunia sejauh ini belum juga pulih. Dampak gejolak ekonomi dunia ini berpotensi merembet ke Tanah Air.
"Kebijakan keuangan inklusif difokuskan pada lima strategi utama," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, saat acara 'Sambutan GBI dan Bankers Dinner tahun 2013' di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (14/11).
Kelima strategi itu adalah pertama, penguatan edukasi keuangan sebagai upaya mengubah perilaku pengelolaan keuangan terutama yang berpenghasilan rendah. Kedua, peningkatan akses keuangan yang didukung penguatan infrastruktur sistem pembayaran, pemanfaatan teknologi informasi serta jaringan unit ekonomi lokal.
Ketiga, perlindungan konsumen untuk memastikan terjaganya hak-hak masyarakat ketika memanfaatkan akses keuangan dan sistem pembayaran. Keempat, pengurangan informasi asimetris melalui penyediaan data profil keuangan masyarakat yang belum tersentuh perbankan dan data informasi komoditas.
Terakhir, pengaturan yang diterbitkan dalam kerangka stabilitas sistem keuangan maupun rekomendasi kebijakan kepada otoritas terkait. "Kebijakan UMKM pada prinsipnya menggunakan strategi yang sama dengan keuangan inklusif dan dilengkapi peningkatan kapasitas UMKM," jelas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar