Rabu, 25 Desember 2013

Tulisan 11



Ekonomi RI Sepanjang 2012 Paling Tangguh di Dunia

 Jogjakarta : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku kinerja perekonomian Indonesia selama 2012 merupakan yang paling tangguh di dunia. Gejolak ekonomi di tahun lalu hanya menurunkan pertumbuhan ekonomi negeri ini 0,2% dari 6,5% di 2011 menjadi 6,3%.

"Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang luar biasa di tahun lalu, persentase 6,3% adalah peringkat kedua di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebesar 7,85%," ujar dia dalam acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Sabtu (6/7/2013).
Di ASEAN, lanjut Hatta, ekonomi Indonesia bertumbuh lebih tinggi dibandingkan Malaysia 5,15%, Vietnam 4,3% dan Thailand yang tumbuh 2,3%, juga negara-negara emerging economies yang melebihi India dengan perolehan 5,35% dan Rusia 4,45%.

"Komunitas internasional telah mengakui kinerja perekonomian Indonesia sepanjang tahun lalu sebagai salah satu yang tertangguh di dunia karena Brazil sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Amerika Latin terpuruk dari pertumbuhan 2,7% di 2011 menjadi 0,65% di 2012," jelasnya.
Sedangkan salah satu penggerak ekonomi dominan di Eropa Tenggara, Turki hanya mencapai 2% dari sebelumnya yang mampu meraih 8%.

Selain itu, Hatta menambahkan, tingkat kemiskinan terus turun dari sejak 2006 dari 17,75% menjadi 11,96% pada 2012. Tingkat pengangguran tercatat 6,3% dari 6 tahun lalu masih 10,5%.
"Peningkatan kualitas lapangan kerja di sektor formal telah mencapai 38,47% dari 37,83% pada tahun lalu. Hal ini terjadi karena adanya shifting tenaga kerja dari sektor pertanian ke perdagangan, industri, dan konstruksi," papar dia.
Mengutip data Bank Dunia, Hatta menyebut, jumlah kelas menengah Indonesia meningkat pesat dari 45 juta orang di 2003 menjadi 134 juta atau 56,5% dari populasi sejak akhir 2011. Jumlah itu menyamai gabungan penduduk Malaysia, Singapura dan Filipina, bahkan sudah sama dengan gabungan penduduk Jerman dan Inggris Raya.

"Pendapatan per kapita juga terus melesat dari US$ 1.110 di tahun 1999 menjadi US$ 3.850 sampai akhir 2012. Raihan tersebut telah melampaui target pendapatan per kapita 2013 yang telah ditetapkan pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 yakni sebesar US$ 3.445," pungkas Hatta. (Fik/Nur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar