Perlambat Ekonomi, Indonesia Bakal Dipenuhi Pengangguran
Liputan6.com, Jakarta : Ekonom
Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mempertanyakan sikap pesimistis
dari pemerintah dan Bank Indonesia
(BI) terhadap kondisi perekonomian Indonesia pada 2013 dan tahun depan.
"Apa memang melihat koreksi yang dilakukan
Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
di bawah 6%, sehingga pemerintah dan BI menjadi pesimis," tanya Tony
ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa
(19/11/2013).
Tony mengaku cukup
terkejut dengan respon bank sentral dari merespon kondisi makro ekonomi yang
terjadi belakangan ini. Bank Indonesia dinilai begitu cepat menaikkan kembali
suku bunga acuan (BI rate) 25 basis poin menjadi
7,5% sebagai langkah menekan defisit neraca transaksi berjalan (current
account).
Pesimisme pemerintah dan
bank sentral juga terlihat dari keputusannya mengoreksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Pemerintah diketahui memprediksi ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh
5,7%-5,8% di tahun 2014. Sementara BI memprediksi laju pertumbuhan ekonomi
5,8%-6,2%.
"Saya tidak setuju sebenarnya, dengan BI
menaikkan BI ratenya. BI punya cara berpikir dan mindset, suku bunga naik agar
pertumbuhan ekonomi bisa direm, sehingga demand
terhadap import juga turun," tegasnya.
Tanggapan :
Menurut saya keputusan
pemerintah untuk mengerem laju pertumbuhan ekonomi nasional merupakan keputusan
keliru. Perlambatan ekonomi nasional justru membuka peluang bertambahnya angka pengangguran di Indonesia. Seharusnya BI memikirkan
menaikan pertumbuhan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar