Jumat, 27 Desember 2013

Tulisan 16



BI: Ekonomi Indonesia Masih Tertekan


Jakarta : Bank Indonesia (BI) menilai tekanan pada perekonomian nasional terus berlanjut. Kondisi ini membuat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan transaksi berjalan masih mengalami defisit. Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/8/2013), NPI Indonesia sepanjang kuartal II-2013 mengalami defisit lebih rendah dibandingkan tiga bulan pertama 2013.
Membaiknya neraca tersebut ditopang surplus pada Transaksi Modal dan Finansial (TMF) antara lain akibat meningkatnya aliran modal masuk langsung (FDI) dan penerbitan obligasi valutas asing (Valas) pemerintah.
Namun BI mengakui neraca transaksi berjalan masih mengalami defisit relatif tinggi. Kondisi ini terjadi akibat terus menurunnya ekspor karena perlambatan ekonomi global dan penutunan tajam harga komoditas. Desifit neraca transaksi berjalan juga dipicu pembayaran bunga utang yang cukup besar pada periode April-Juni 2013.
Kondisi itu mendorong cadangan devisa nasional tergerus ke posisi US$ 92,67 miliar atau setara 5,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dengan pengetatan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh, BI yakin neraca pembayaran Indonesia akan berangsung membaik ditopang penurunan defisit pada neraca transaksi berjalan. (Fik/Shd)

Tanggapan :
Menurut saya pemerintah harus lebih sigap memperhatikan perekonomian di Negara kita, agar bisa lebih baik dari sebelumnya , dan bisa memajukan kebutuhan dan perekonomian Negara kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar