Ekonomi
Negara Maju Membaik, Industri RI Tumbuh Positif
Jakarta : Pemerintah
meyakini perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih baik pada tahun politik. Pertumbuhan ekonomi itu akan didukung dari pertumbuhan
industri non minyak dan gas (migas). Meskipun sampai akhir triwulan III 2013
kondisi perekonomian dunia masih diliputi ketidakpastian, namun dengan mulai
membaiknya perekonomian negara-negara maju
seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, dan beberapa negara Eropa, Menteri
Perindustrian, MS Hidayat mengaku, tetap optimistis dengan perekonomian
nasional yang tumbuh lebih baik pada 2014.
Hidayat mengatakan, pada tahun depan, pertumbuhan
industri non migas diperkirakan bisa mencapai sekitar 6,4%. Bahkan industri non
migas dapat tumbuh 6,8% dengan catatan ada upaya untuk mengoptimalkan daya
saing industri.
"Jika upaya-upaya maksimal bisa dilakukan
industri non migas diperkirakan bahwa bisa tumbuh sekitar 6,8% di mana dalam
hal ini industri logam dasar besi dan baja, industri alat angkut, mesin dan
perlatannya, serta industri tekstil, barang kulit dan alas kaki diharapkan bisa
menjadi motor pertumbuhan industri manufaktur," ujarnya di Kantor
Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta
Selatan, Senin (23/12/2013).
Dengan pertumbuhan industri non migas tersebut,
lanjut Hidayat, pertumbuhan sektor industri pengolahan secara keseluruhan
diperkirakan mencapai 5,8%-6,2% pada tahun 2014, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh sekitar
5,7%-6,1%.
Hidayat menjelaskan, untuk mendorong pertumbuhan
industri ini, Kemenperin akan tetap melanjutkan tiga program prioritas di tahun
2013 yaitu pertama, program hilirisasi industri berbasis agro, migas, dan bahan
tambang mineral. Kedua, program peningkatan daya saing industri barbasis SDM,
pasar domestik dan ekspor. Dan ketiga, program pengembangan industri kecil
menengah.
"Kami juga merekomendasikan berbagai usulan
kebijakan dalam rangka meningkatkan daya saing industri seperti optimalisasi
insentif fiskal, penyelesaian hambatan investasi, optimalisasi pemanfaatan
pasar Amerika dan Jepang yang mulai pulih terutama untuk consumer goods dan mencari pasar-pasar tujuan ekspor
baru, peningkatan upaya pengendalian impor melalui kebijakan non-tarif
barrier," jelasnya.
Selain itu, Kemenperin juga merekomendasikan
penerapan sangsi yang tegas kepada unit kerja di instansi pemerintah, BUMN atau
swasta yang tidak memenuhi persyaratan komponen lokal yang dipersyaratkan
sehingga penerapan P3DN dapat lebih maksimal, prioritas penyediaan
infrastruktur, mengintensifkan sosialisasi AEC 2012 kepada stakeholder
industri.
Lalu menambah fasilitas laboratorium uji,
meningkatkan kompetensi SDM industri, penyusunan standar kompetensi kerja
nasional Indonesia (SKKNI) pada masing-masing sektor industri, penguatan IKMn
serta pengembangan wirausaha baru industri.
"Rekomendasi-rekomendasi ini nantinya
diharapkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri ke arah yang lebih baik
lagi, jauh lebih baik dari apa yang sudah kita capai di sepanjang tahun
2013," tandasnya. (Dny/Ahm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar