Rabu, 30 Oktober 2013

Tulisan 6



Pemerintah serba salah hadapi gejolak ekonomi

Merdeka.com - Kondisi perekonomian Indonesia saat ini menempatkan pemerintah dalam posisi yang serba salah. Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, tekanan terhadap nilai tukar Rupiah dan pengentasan kemiskinan, memiliki solusi yang bertolak belakang.
Menurut Bambang, untuk menyelesaikan persoalan nilai tukar Rupiah, kebijakan moneter sangat tepat dilakukan. Namun, imbasnya akan menggerus pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi melambat, akan berimbas pada pengentasan kemiskinan.
"Naikkan bunga setinggi-tingginya, pengetatan kredit, itu akan membuat pertumbuhan lambat. Itu Rupiah akan menguat. Akan tetapi kita itu tidak hidup hanya di pasar keuangan saja. Indonesia masih punya orang miskin 26 juta orang. Terus kita punya pengangguran 6 persen," tutur Bambang di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (10/10).
Menurut Bambang, pertumbuhan ekonomi yang melambat akan berimbas pada meningkatnya angka pengangguran. Kendati demikian, lanjut Bambang, pemerintah masih terus berupaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran.
"Korbankan pertumbuhan akibatnya kita susah kurangi kemiskinan. Apalagi pengangguran itu akan susah lagi. Maka dari itu kita tetap inginkan pertumbuhan tetap berlanjut," ungkapnya.
Untuk nilai tukar Rupiah, Bambang mengatakan, pemerintah sedang mempersiapkan langkah-langkah menghadapi keseimbangan baru dari nilai tukar Rupiah yang saat ini sedang dalam volatilitas yang sangat tinggi.
"Kita harus siap menghadapi keseimbangan baru. Kita tidak harus siapkan forecast untuk mata uang. Tapi kita siapkan untuk keseimbangan baru," tutup Bambang.
http://www.merdeka.com/uang/pemerintah-serba-salah-hadapi-gejolak-ekonomi.html

Tanggapan :
Menurut saya, pemerintah sebaiknya bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan , dengan itu pemerintah bisa mengurangi angka pengangguran yang bisa merugikan Negara apabila banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan untuk menghidupi kebutuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar